Sabtu, 08 Mei 2010

Resensi Novel

Judul buku : Ketika Cinta Harus Memilih

Pengarang : Mira W

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman : 148 halaman

Panjang/lebar buku : 18 cm/11 cm

Urutan cetakan/tahun terbit : Kesembilan, Oktober 1998

Cerita dari novel ini merupakan pemikiran dari seorang penulis yang pernah menempuh dan menyelasaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta yang dikenal dengan nama Mira W, tentang gambaran seseorang yang kali ini mengungkapkan sisi lain dari seorang pasien gila yang dirawat di sebuah rumah sakit.yang butuh perhatian dan kasih sayang bukan perawatan di rumah sakit jiwa.

“Terpujilah cintamu, Faisal Rahman!” geram Ditya menahan marah. “Cintakah namanya hidup bersama seorang gadis selama satu tahun, lalu pergi dengan hanya meminta maaf kerena tidak sampai hati meninggalkan ibunya?”

“Dia sayang ibunya. Tetapi dia juga cinta pada Ditya. Pada anaknya, dan sekarang dia harus memilih. Faisal tidak ingin membuat kesalahan untuk kedua kalinya.”

“Semua memang salahku.”keluh Faisal putus asa. “Ketika aku pergi meninggalkanmu, semua orang pun menyalahkan aku. Katakan padaku, Ditya, aku mesti bagaimana?”

“Anak Yunus?”menggagap Faisal.

“Anak yang menyebabkan aku kawin dengan Yunus.” Ditya hampir tak dapat lagi menahan tangisannya.”Karena aku ingin memberinya seorang ayah setelah aku tidak berhasil melenyapkannya…”

“Kalau kau punya anak perempuan, Dokter…” Tiba-tiba saja tergiang kembali tawa dingin pasien gila itu, “kau baru dapat merasakannya.”

Apa hubungan seorang anak perempuan dengan pembunuhan yang baru saja dilakukannya? Mengapa kata-kata seorang penderita schizophrenia mampu mengigatkan Fisal kepada anak perempuannya sendiri dan mampu mendesaknya untuk memilih kembali.

“Hingga akhir cerita, semua saling mendapatkan kebahagiaan. Faisal dapat hidup bahagia dengan Ditya beserta anaknya, walaupun sang ayah masuk penjara karena kasusnya.”

Buku ini memiliki keunggulan dengan penggunakan bahasa yang tidak baku seperti percakapan dikehidupan sehari-hari, membuat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Tidak heran jika hasil karya dari seorang penulis yang sekarang bertugas sebagai staf pengajar di Universitas Prof.Dr.Moestopo dan merangkap sebagai dokter di klinik karyawan dan mahasiswa. Hampir semua cerpen-cerpenya dijadikan buku dan dijadikan sebuah film dan sinetron yang sama dengan judulnya.

Buku ini juga memiliki kekurangan dengan tampilan dalam kualitas kertas yang digunakan kurang menarik pembaca karena berwarna pudar.

Sarannya agar buku ini diterbitkan kembali dengan buku yang lebih menarik dan penulis terus menghasilkan karya-karya yang ceritanya baik dan menarik. Buku ini juga memiliki sasaran pembaca dengan membuat bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti serta ceritanya menarik dan dapat diminati.

1 komentar: