Menurut Galton, keberbakatan merupakan kemampuan alamiah yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kamauan yang kuat, dan unjuk kerja. Intelegensi, kreativitas, dan talenta, merupakan pusat perhatian untuk mendefinisikan keberbakatan selama bartahun-tahun.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasi yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan disekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Oleh karena itu, anak disebut berbakat apabila sejak kecil sudah memiliki komitmen yang besar dengan bidang yang disukainya. Anak yang berbakat pun akan terus-menerus mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.“Kemampuannya melampaui di atas rata-rata,“. Tak hanya itu, anak yang berbakat juga memiliki kemampuan intelegensi yang jauh diatas rata-rata. Anak yang unik ini juga dikarunia komitmen yang besar dan kreatif dalam bidang yang disukainya. Sehingga, bidang itu bisa dikembangkan untuk menjadi lebih besar lagi.
Menurut Teori Ransley ada paling tidak 3 unsur bakat:
- Kecerdasan tinggi dalam aneka kemampuan umum dan khusus
- Ketekunan dan kesungguhan
- Kreatif
Tanda Anak Berbakat
Menurut Prof.Utami Munandar dalam bukunya yang berjudul Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, bahwa ada beberapa indicator suatu bakat seorang anak, yaitu:
- Bagian Ciri-ciri Kreativitas
Anak yang memiliki dorongan ingin tahunya besar, sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang baik, menonjol dalam salah satu bidang seni, dapat memberikan banyak usulan dan gagasan terhadap suatu permasalahan, bebas dalam memberikan pendapat, mempunyai rasa keindahan, memiliki pendapat sendiri dan dapat mengungkapkan serta tak mudah terpengaruhi orang lain, keaslian (orisinalitas) tinggi (terlihat ketika mengungkapkan gagasan, karangan, dan sebagainya).
- Bagian Ciri-ciri Motivasi
Ketika mengahadapi tugas dia melakukannya dengan tekun (dapat bekerja secara terus-menerus dalam waktu lama, tidak berhenti hingga selesai), ulet dalam mengahadapi kesulitan (tidak cepat putus asa), menunjukan minat terhadap berbagai masalah “orang dewasa” (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan dan sebagainya. Senang dan rajin belajar disertai dengan perasaan penuh semangat dan cepat bosan ketika berhadapan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah untuk melepaskan hal yang diyakini itu).
- Bagaian Ciri-ciri Intelektual/Belajar
Anak yang berbakat dapat dengan cepat memecahkan soalan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, cepat menemukan kesalahan atau kekeliruan, mampu membaa paa usia yang lebih muda, selalu sibuk didalam menagani berbagai hal, daya abstraksi tinggi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya keberbakatan seorang anak, antara lain:
a) Hereditas, adalah faktor yang diwariskan dari orang tua, meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya.
b) Lingkungan, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.
Pergaulan Anak Berbakat
Anak berbakat seringkali lebih suka bergaul dengan anak-anak yang lenih tua dari segi usia, khususnya mereka yang memiliki keunggulana dalam bidang yang diminati. Misalnya saja ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat suka bermain catur dengan orang-orang dewasa, karena jika ia bermain dengan teman sebayanya rasanya kurang berimbang. Dalam hal ini para orang tua dan guru harus memakluminya dan membiarkannya sejauh itu tidak merugikan perkembangan yang lain.
Didalam keluarga pun orangtua hendaknya mencarikan teman yang cocok bagi anak-anak berbakat sihingga ia tidak kesepian dalam hidupnya. Jika ia tidak mendapat teman yang cocok, maka tidak jarang orangtua dan keluarga, menjadi teman pergaulam mereka. Umumnya anak berbakat lebih suka bertanya jawab hal-hal yang mendalam dari pada hal-hal yang kecil dan remeh. Kesanggupan orangtua dan keluarga untuk bergaul dengan anak berbakat akan sangat membantu perkembangan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar