Kamis, 27 Mei 2010

MASIH ADA KESALAHAN DAN BOCORNYA SOAL DALAM UJIAN NASIONAL

Mendiknas Jamin Tak Ada Kebocoran
Beberapa hari menjelag ujian nasional SMP maupun SMA/SMK sederajat, soal ujian nasional sudah didistribusikan kesejumlah daerah, terutama daerah yang sulit dijangkau. Diharapkan dalam pelaksanaan ujian nasional nanti, tidak ada sekolah yang terlambat menerima kebocoran. Demikian dikemukakan jajaran pemerintah daerah dan panitia pelaksanaan ujuan nasional di berbagai wilayah di tanah air. Menteri Pendidikan nasional juga menjamin tak akan ada kebocoran soal UN untuk SMA/SMK dan Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak mempercayai jika ada yang menjual bocoran soal UN, bahkan mulai dari pembuatan soal sampai dengan panggandaan soal di daerah, seluruhnya berjalan aman. Ia menjamin keamanan soal sudah dilaksanakan dari tahap pencetakan soal. Para pekerja percetakan dilarang pulang ke rumah selama mencetak soal UN. Selama bekerja mereka dilarang mengenakan pakaian yang berkantong dan dilarang bersepatu.
UN Masih Diwarnai Kesalahan
Penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMP sederajat yang mulai berlangsung beberapa hari sebelumnya masih diwarnai banyak kesalahan. Selain soal rusak sehingga tak jelas terbaca , ditemukan pula lembar soal kosong dan tercetak ganda serta nomot soal yang tidak urut. Di SMP Negeri 2 Amlapura Kabupaten Karangasem, Bali misalnya, terdapat dua set soal Bahasa Indonesia yang kosong tanpa tulisan di beberapa halaman. Lembaran soal kosong juga ditemui di SMP Negeri 1 Amlapura.
Disebabkan soal cadangan mencukupi untuk mengganti soal-soal yang rusak, pengawas ujian tidak perlu memfotokopi soal tersebut. Sementara itu, di Tabanan, kasus lembaran soal ksosong ditemukan di SMPN 2 Kerambitan. Dalam satu set soal ditemukan ada delapan halaman kosong tanpa ada soal dan terpaksa diganti dengan soal cadangan. Di Yogyakarta juga terjadi kesalahan soal. Kesalahan itu antara lain nomor soal yang tidak urut dan kelirulabel mata pelajaran di amplop soal. Kesalahan ini membuat pelaksanaan ujian nasional Bahasa Indonesia tertunda beberapa menit.
DiDuga Terjadi Kebocoran
Di Medan, UN SMP diduga bocor. Dinas Pendidikan Kota Medan dan polisi masih menyelidiki dugaan tersebut. Dugaan kebocoran itu terjadi di salah satu SMP di Kecamatan Medan Timur, Medan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri telah memanggil kepala SMP tersebut. Di Bandung, lima siswa sebuah SMP negeri tertangkap tangan menyalin kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah diperiksa, kebenaran kunci jawaban di bawah 30 persen.
Menteri Pendidikan Nasional mengatakan, dugaan kecurangan yang terjadi pada pelaksanaan UN tingkat SMA pekan lalu tidak akan diabaikan dan akan tetap ditindaklanjuti. Namun, dugaan kecurangan atau kebocoran itu berskala kecil sehingga tidak menggangu proses pelaksanaan UN secara keseluruhan. Menurut Menteri Pendidikan, meski sama-sama diketahui ada yang curang di tempat-tempat tertentu, harus diingat yang tidak curang lebih banyak. Jangan sampai kecurangan-kecurangan itu seakan-akan membuyarkan seluruh pelaksanaan UN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar