Kamis, 25 Oktober 2012

Sistem Informasi Psikologi 5 (Kognisi Manusia, Artificial Intelligence dan Sistem Pakar)


Sejarah Artificial Intelligence
Di awali pada abad 17 (Rene Descartes) mengatakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan mesin-mesin rumit. Pada abad 19 Charles Babbage dan Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanisme yang dapat di program. Tahun 1943 Warren dan Walter Pitts menerbitkan “kalkulus logis gagasan yang tetap ada dalam aktivitas”. Meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf. Tahun 1951 menjalankan mesin feranti mark I di university of Manchester yaitu dengan permainan naskah dan permainan catur. Tahun 1956 John Mc Carthy membuat istilah “kecerdasan buatan” pada konferensi pertama dengan bahasa LISP. Dan Alan Turing memperkenalkan “Turing Test” sebagai cara mengoperasikan test prilaku cerdas. Tahun 1970-an Ted Shortliffle mendemostrasikan kekuatan system dengan aturan dan pengetahuan dalam diagnose dan terapi medis yang diyakini sebagai system pakar pertama. Serta Hans mengembangkan kendaraan terkendali oleh computer untuk mengatasi jalan yang terdapat rintangannya.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Artificial Intelligence (AI) adalah sesuatu buatan/tiruan yang cerdas. Cerdasnya yakni kepandaiannya dalam berfikir selayaknya seperti manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Pada system ini pengetahuannya berasal dari pengetahuan manusia dan sumber penambahan informasi lain seperti buku, dokumentasi, dan data-data refensi yang mendukung  pada basis pengetahuan AI.
Menurut John McCarthy, 1956, kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Bagian utama aplikasi berbasis kecerdasan buatan: Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dg lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan. Tujuan dari kecerdasan buatan : Membuat mesin menjadi lebih pintar, memahami apa itu kecerdasan, membuat mesin lebih bermanfaat.
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Jenis-jenis kecerdasan buatan, yang pertama  system pakar (expert system) : computer sebagai sarana pengetahuan para pakar dalam pengambilan keputusan dan seolah-olah bertindak sebagai pakar dengan keahlian dan pengetahuannya. Kedua, pengolahan bahasa alami (natural language processing) yakni user dapat berkomunikasi dengan computer menggunakan bahasa sehari-hari selayaknya berkomunikasi dengan manusia. Misalnya : bahasa inggris, mandarin, Indonesia, dll. Ketiga pengenalan ucapan (speech recognition) manusia dapat berkomunikasi dengan computer menggunakan suara. Keempat, Robotika dan sistem sensor. Kelima, Computer vision, menginterpresikan gambar dan objek tampak melalui computer. Keenam, game playing, ketujuh, intelligent computer – aided instruction : computer dapat digunakan sebagai  tutor  yang dapat melatih dan mengajar. Kedelapan, soft computing : system cerdas yang memiliki keahlian seperti manusia. Metodologi-metodologi yang digunakan pada soft computing: Logika fuzzy, Jaringan syaraf tiruan, Probabilistic reasoning, Algoritma genetika.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan kognisi manusia. Kognisi manusia  adalah istilah ilmiah untuk “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
Istilah kognisi (Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”) mengacu ke fakultas untuk memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah. Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami atau buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari perspektif yang berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi, neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemics, ilmu komputer dan keyakinan. Dalam psikologi atau filsafat, konsep kognisi terkait erat dengan konsep-konsep abstrak seperti pikiran, kecerdasan, kognisi digunakan untuk merujuk pada fungsi mental, proses mental (pikiran) dan negara-negara entitas cerdas (manusia, organisasi manusia, mesin yang sangat otonom dan buatan kecerdasan).
Pikiran manusia adalah murni proses manusia, yang bahkan disentesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program – program AI. Kognisi manusia; bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi, serta mengetahui bagaimana cara menyimpan dan mengeluarkan informasi sehingga manusia dapat membuat computer yang bekerja dan membantu manusia. Sedangkan Artificial Intelligence merupakan program intelegensi buatan yang dibuat oleh manusia dari proses berfikir. Hal ini merupakan proses dari penjelasan bagaimana manusia berfikir dan hasil memecahkan masalah, contoh dari AI ini adalah program Google yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan informasi dan manfaat yang lebih banyak.
      Kemudian kita akan membahas mengenai AI dan sistem pakar. Sistem pakar sendiri adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem Pakar adalah merupakan paket  perangkat lunak atau paket program komputer yang disediakan sebagai media penasehat atau membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Definisi lain mengenai sistem pakar adalah Sistem Pakar adalah hasil akhir dari seorang Sarjana Science. Untuk membangun suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan yang sudah ditentukan, seorang sarjana akan memulai dengan membaca  literatur terkait dengan permasalahan Sebagai pondasi sistem itu. Seorang sarjana pengetahuan kemudian melakukan wawancara ekslusif dengan satu atau lebih tenaga ahli untuk “memperoleh” pengetahuan mereka. yang akhirnya, sarjana  pengetahuan tersebut mengorganisir hasil wawancara dan menterjemahkan ke dalam perangkat lunak komputer yang dapat digunakan oleh seseorang yang sama sekali tidak memiliki suatu keahlian.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Ciri-ciri sistem pakar, sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : Memiliki informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis computer, memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan sistem pakar, secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar, meningkatkan output dan produktivitas, meningkatkan kualitas, mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka), mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya, dan lain-lainnya.
      Untuk program bahasa dan AI terdapat Eliza, Parry dan Net Talk yang akan dijelaskan dibawah ini:  Eliza adalah salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, Eliza, ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966).
Parry Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini Parry, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
Net talk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehingga dinamakan Net talk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, Net talk  membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.
Jadi, hubungan AI dan sistem pakar akan lebih dijelaskan disini. AI sudah dijelaskan secara berulang pada pembahasan sebelumnya. Bahwa AI adalah sebuah program atau intelegensi buatan manusia yang dibuat oleh manusia untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah-masalah yang ada. Di sini terdapat sistem pakar yang menambah manfaat lagi bagi manusia untuk memcahkan segala macam masalah, memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu  seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Bahkan mampu memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. Jadi, pada intinya kognisi manusia itu digunakan untuk membuat proses atau program-program tersentu, untuk membantu manusia agar bekerja secara efisien. Hasil kognisi manusia itu berupa AI dan Sistem pakar yang dibuat mencontoh cara berfikir manusia, memecahkan permasalahan ke dalam computer,  dapat melakukan tugasnya seperti yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia, yang dibuat sekali lagi untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah yang ada.
Sumber:
Solso, Robert L, dkk. 2009.  Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
www.google.com


  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar