Sejarah Artificial
Intelligence
Di
awali pada abad 17 (Rene Descartes) mengatakan bahwa tubuh hewan bukanlah
apa-apa melainkan mesin-mesin rumit. Pada abad 19 Charles Babbage dan Lovelace
bekerja pada mesin penghitung mekanisme yang dapat di program. Tahun 1943
Warren dan Walter Pitts menerbitkan “kalkulus logis gagasan yang tetap ada
dalam aktivitas”. Meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf. Tahun 1951
menjalankan mesin feranti mark I di university of Manchester yaitu dengan
permainan naskah dan permainan catur. Tahun 1956 John Mc Carthy membuat istilah
“kecerdasan buatan” pada konferensi pertama dengan bahasa LISP. Dan Alan Turing
memperkenalkan “Turing Test” sebagai cara mengoperasikan test prilaku cerdas. Tahun
1970-an Ted Shortliffle mendemostrasikan kekuatan system dengan aturan dan
pengetahuan dalam diagnose dan terapi medis yang diyakini sebagai system pakar
pertama. Serta Hans mengembangkan kendaraan terkendali oleh computer untuk
mengatasi jalan yang terdapat rintangannya.
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) merupakan bagian dari ilmu komputer
yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada
yang dilakukan manusia. Artificial Intelligence (AI) adalah sesuatu
buatan/tiruan yang cerdas. Cerdasnya yakni kepandaiannya dalam berfikir
selayaknya seperti manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, mengambil
keputusan dan melakukan tindakan. Pada system ini pengetahuannya berasal dari
pengetahuan manusia dan sumber penambahan informasi lain seperti buku,
dokumentasi, dan data-data refensi yang mendukung pada basis pengetahuan
AI.
Menurut
John McCarthy, 1956, kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan
proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan
perilaku manusia. Bagian utama aplikasi berbasis kecerdasan buatan: Basis
Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan
hubungan antara satu dg lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine),
yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan. Tujuan
dari kecerdasan buatan : Membuat mesin menjadi lebih pintar, memahami apa itu
kecerdasan, membuat mesin lebih bermanfaat.
Menurut
Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer
dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya
dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan
aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh
cara pemikiran manusia.
Jenis-jenis kecerdasan buatan, yang pertama system pakar (expert
system) : computer sebagai sarana pengetahuan para pakar dalam pengambilan
keputusan dan seolah-olah bertindak sebagai pakar dengan keahlian dan
pengetahuannya. Kedua, pengolahan bahasa alami (natural language processing)
yakni user dapat berkomunikasi dengan computer menggunakan bahasa sehari-hari
selayaknya berkomunikasi dengan manusia. Misalnya : bahasa inggris, mandarin,
Indonesia, dll. Ketiga pengenalan ucapan (speech recognition) manusia dapat
berkomunikasi dengan computer menggunakan suara. Keempat, Robotika dan sistem
sensor. Kelima, Computer vision, menginterpresikan gambar dan objek tampak
melalui computer. Keenam, game playing, ketujuh, intelligent computer – aided
instruction : computer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar. Kedelapan, soft
computing : system cerdas yang memiliki keahlian seperti manusia.
Metodologi-metodologi yang digunakan pada soft computing: Logika fuzzy,
Jaringan syaraf tiruan, Probabilistic reasoning, Algoritma genetika.
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) dan kognisi manusia. Kognisi manusia adalah istilah
ilmiah untuk “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat,
belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di
berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya
mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini
juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk
menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
Istilah kognisi (Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau
“mengenali”) mengacu ke fakultas untuk memproses informasi, menerapkan
pengetahuan, dan preferensi berubah. Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami
atau buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari perspektif yang
berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi,
neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemics, ilmu komputer dan
keyakinan. Dalam psikologi atau filsafat, konsep kognisi terkait erat dengan
konsep-konsep abstrak seperti pikiran, kecerdasan, kognisi digunakan untuk
merujuk pada fungsi mental, proses mental (pikiran) dan negara-negara entitas
cerdas (manusia, organisasi manusia, mesin yang sangat otonom dan buatan
kecerdasan).
Pikiran
manusia adalah murni proses manusia, yang bahkan disentesis oleh mesin secara
terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program – program AI. Kognisi manusia;
bagaimana manusia
melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi, serta mengetahui bagaimana cara
menyimpan dan mengeluarkan informasi sehingga manusia dapat membuat computer yang
bekerja dan membantu manusia.
Sedangkan Artificial Intelligence merupakan program intelegensi
buatan yang dibuat oleh manusia dari proses berfikir. Hal ini merupakan proses
dari penjelasan bagaimana manusia berfikir dan hasil memecahkan masalah, contoh
dari AI ini adalah program Google yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan
informasi dan manfaat yang lebih banyak.
Kemudian
kita akan membahas mengenai AI dan sistem pakar. Sistem pakar sendiri adalah sistem
yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau
hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem Pakar adalah
merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang
disediakan sebagai media penasehat atau
membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti
sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Definisi lain mengenai sistem pakar
adalah Sistem
Pakar adalah hasil akhir dari seorang
Sarjana Science. Untuk membangun suatu sistem yang dapat memecahkan
permasalahan yang sudah ditentukan, seorang sarjana akan memulai dengan
membaca literatur terkait dengan permasalahan Sebagai pondasi sistem itu.
Seorang sarjana pengetahuan kemudian melakukan wawancara ekslusif dengan satu
atau lebih tenaga ahli untuk “memperoleh” pengetahuan mereka. yang akhirnya,
sarjana pengetahuan tersebut mengorganisir hasil wawancara dan
menterjemahkan ke dalam perangkat lunak komputer yang dapat digunakan oleh
seseorang yang sama sekali tidak memiliki suatu keahlian.
Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai
asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Ciri-ciri sistem pakar, sistem pakar yang baik harus memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut : Memiliki informasi yang handal, mudah dimodifikasi,
dapat digunakan dalam berbagai jenis computer, memiliki kemampuan untuk belajar
beradaptasi.
Keuntungan
sistem pakar,
secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem
pakar, antara lain : memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para
ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis, menyimpan pengetahuan
dan keahlian para pakar, meningkatkan output dan produktivitas, meningkatkan
kualitas, mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka), mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya,
dan lain-lainnya.
Untuk
program bahasa dan AI terdapat Eliza, Parry dan Net Talk yang akan dijelaskan
dibawah ini: Eliza
adalah salah satu program komputer pertama yang
mampu berkomunikasi, Eliza, ditulis oleh
Joseph Weizenbaum (1966).
Parry Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang
pasien, dan menyebut program ini Parry, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang
paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan
sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya
cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk
mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
Net talk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada
jaring jaring neuron, sehingga dinamakan Net talk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah
medis harvard dan Rosenberg di
universitas Princeton. Dalam program ini, Net talk membaca tulisan dan mengucapkannya keras –
keras.
Jadi, hubungan AI dan sistem pakar akan
lebih dijelaskan disini. AI sudah dijelaskan secara berulang pada pembahasan
sebelumnya. Bahwa AI adalah sebuah program atau intelegensi buatan manusia yang
dibuat oleh manusia untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah-masalah
yang ada. Di sini terdapat sistem pakar yang menambah manfaat lagi bagi manusia
untuk memcahkan segala macam masalah, memecahkan masalah
di bidang-bidang tertentu seperti sains,
pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Bahkan mampu memungkinkan orang awam
bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. Jadi, pada intinya kognisi manusia itu
digunakan untuk membuat proses atau program-program tersentu, untuk membantu
manusia agar bekerja secara efisien. Hasil kognisi manusia itu berupa AI dan
Sistem pakar yang dibuat mencontoh cara berfikir manusia, memecahkan permasalahan ke dalam computer, dapat melakukan tugasnya seperti yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang
dilakukan manusia, yang
dibuat sekali lagi untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah yang ada.
Sumber:
Solso, Robert L, dkk.
2009. Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
www.google.com
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar