Kamis, 25 Oktober 2012

Sistem Informasi Psikologi 5 (Kognisi Manusia, Artificial Intelligence dan Sistem Pakar)


Sejarah Artificial Intelligence
Di awali pada abad 17 (Rene Descartes) mengatakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan mesin-mesin rumit. Pada abad 19 Charles Babbage dan Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanisme yang dapat di program. Tahun 1943 Warren dan Walter Pitts menerbitkan “kalkulus logis gagasan yang tetap ada dalam aktivitas”. Meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf. Tahun 1951 menjalankan mesin feranti mark I di university of Manchester yaitu dengan permainan naskah dan permainan catur. Tahun 1956 John Mc Carthy membuat istilah “kecerdasan buatan” pada konferensi pertama dengan bahasa LISP. Dan Alan Turing memperkenalkan “Turing Test” sebagai cara mengoperasikan test prilaku cerdas. Tahun 1970-an Ted Shortliffle mendemostrasikan kekuatan system dengan aturan dan pengetahuan dalam diagnose dan terapi medis yang diyakini sebagai system pakar pertama. Serta Hans mengembangkan kendaraan terkendali oleh computer untuk mengatasi jalan yang terdapat rintangannya.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Artificial Intelligence (AI) adalah sesuatu buatan/tiruan yang cerdas. Cerdasnya yakni kepandaiannya dalam berfikir selayaknya seperti manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Pada system ini pengetahuannya berasal dari pengetahuan manusia dan sumber penambahan informasi lain seperti buku, dokumentasi, dan data-data refensi yang mendukung  pada basis pengetahuan AI.
Menurut John McCarthy, 1956, kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Bagian utama aplikasi berbasis kecerdasan buatan: Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dg lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan. Tujuan dari kecerdasan buatan : Membuat mesin menjadi lebih pintar, memahami apa itu kecerdasan, membuat mesin lebih bermanfaat.
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Jenis-jenis kecerdasan buatan, yang pertama  system pakar (expert system) : computer sebagai sarana pengetahuan para pakar dalam pengambilan keputusan dan seolah-olah bertindak sebagai pakar dengan keahlian dan pengetahuannya. Kedua, pengolahan bahasa alami (natural language processing) yakni user dapat berkomunikasi dengan computer menggunakan bahasa sehari-hari selayaknya berkomunikasi dengan manusia. Misalnya : bahasa inggris, mandarin, Indonesia, dll. Ketiga pengenalan ucapan (speech recognition) manusia dapat berkomunikasi dengan computer menggunakan suara. Keempat, Robotika dan sistem sensor. Kelima, Computer vision, menginterpresikan gambar dan objek tampak melalui computer. Keenam, game playing, ketujuh, intelligent computer – aided instruction : computer dapat digunakan sebagai  tutor  yang dapat melatih dan mengajar. Kedelapan, soft computing : system cerdas yang memiliki keahlian seperti manusia. Metodologi-metodologi yang digunakan pada soft computing: Logika fuzzy, Jaringan syaraf tiruan, Probabilistic reasoning, Algoritma genetika.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan kognisi manusia. Kognisi manusia  adalah istilah ilmiah untuk “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
Istilah kognisi (Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”) mengacu ke fakultas untuk memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah. Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami atau buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari perspektif yang berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi, neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemics, ilmu komputer dan keyakinan. Dalam psikologi atau filsafat, konsep kognisi terkait erat dengan konsep-konsep abstrak seperti pikiran, kecerdasan, kognisi digunakan untuk merujuk pada fungsi mental, proses mental (pikiran) dan negara-negara entitas cerdas (manusia, organisasi manusia, mesin yang sangat otonom dan buatan kecerdasan).
Pikiran manusia adalah murni proses manusia, yang bahkan disentesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program – program AI. Kognisi manusia; bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi, serta mengetahui bagaimana cara menyimpan dan mengeluarkan informasi sehingga manusia dapat membuat computer yang bekerja dan membantu manusia. Sedangkan Artificial Intelligence merupakan program intelegensi buatan yang dibuat oleh manusia dari proses berfikir. Hal ini merupakan proses dari penjelasan bagaimana manusia berfikir dan hasil memecahkan masalah, contoh dari AI ini adalah program Google yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan informasi dan manfaat yang lebih banyak.
      Kemudian kita akan membahas mengenai AI dan sistem pakar. Sistem pakar sendiri adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem Pakar adalah merupakan paket  perangkat lunak atau paket program komputer yang disediakan sebagai media penasehat atau membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Definisi lain mengenai sistem pakar adalah Sistem Pakar adalah hasil akhir dari seorang Sarjana Science. Untuk membangun suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan yang sudah ditentukan, seorang sarjana akan memulai dengan membaca  literatur terkait dengan permasalahan Sebagai pondasi sistem itu. Seorang sarjana pengetahuan kemudian melakukan wawancara ekslusif dengan satu atau lebih tenaga ahli untuk “memperoleh” pengetahuan mereka. yang akhirnya, sarjana  pengetahuan tersebut mengorganisir hasil wawancara dan menterjemahkan ke dalam perangkat lunak komputer yang dapat digunakan oleh seseorang yang sama sekali tidak memiliki suatu keahlian.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Ciri-ciri sistem pakar, sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : Memiliki informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis computer, memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan sistem pakar, secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar, meningkatkan output dan produktivitas, meningkatkan kualitas, mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka), mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya, dan lain-lainnya.
      Untuk program bahasa dan AI terdapat Eliza, Parry dan Net Talk yang akan dijelaskan dibawah ini:  Eliza adalah salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, Eliza, ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966).
Parry Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini Parry, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
Net talk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehingga dinamakan Net talk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, Net talk  membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.
Jadi, hubungan AI dan sistem pakar akan lebih dijelaskan disini. AI sudah dijelaskan secara berulang pada pembahasan sebelumnya. Bahwa AI adalah sebuah program atau intelegensi buatan manusia yang dibuat oleh manusia untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah-masalah yang ada. Di sini terdapat sistem pakar yang menambah manfaat lagi bagi manusia untuk memcahkan segala macam masalah, memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu  seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya.
Bahkan mampu memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. Jadi, pada intinya kognisi manusia itu digunakan untuk membuat proses atau program-program tersentu, untuk membantu manusia agar bekerja secara efisien. Hasil kognisi manusia itu berupa AI dan Sistem pakar yang dibuat mencontoh cara berfikir manusia, memecahkan permasalahan ke dalam computer,  dapat melakukan tugasnya seperti yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia, yang dibuat sekali lagi untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah yang ada.
Sumber:
Solso, Robert L, dkk. 2009.  Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
www.google.com


  



Kamis, 18 Oktober 2012

Sistem Informasi Psikologi 4 (SASD, DASD, BATCH, On-Line, Real Time Processing)


            Untuk kali ini kita akan membahas mengenai SASD (Sequential Access Storage Device), DASD (Direct Access Storage Device), Batch Processing, On-Line Processing dan Real Time Processing. Kita akan membahasnya secara satu persatu mengenai hal-hal yang ada diatas. Kita mulai coba dengan membahas dua hal sekaligus, yaitu mengenai SASD (Sequential Access Storage Device) dan DASD (Direct Access Storage Device). Tau kah kalian apakah yang dimaksud dengan SASD dan DASD ?...
            SASD dan DASD adalah jenis memory eksternal yang ada pada setiap mesin computer, yang digunakan untuk mengakses atau menyimpan data. SASD (Sequential Access Storage Device) merupakan jenis memory eksternal yang mempunyai akses data secara tidak langsung (berurutan), seperti pita magnetik. SASD atau penyimpanan berurutan (sequential) adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan ke-2 diproses pada urutan yang ke-2 dan seterusnya sampai file penuh.
Sedangkan, DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memory eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floppy disk, hard disk), removeable hard disk (Zip disk, Flash disk), dan optical disk. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan.
Pembahasan selanjutnya akan kita bahas mengenai Batch Processing. Sejarah singkat mengenai Batch Processing, telah dikaitkan dengan komputer mainframe sejak hari-hari awal komputasi elektronik di tahun 1950-an. Ada berbagai alasan mengapa batch processing didominasi komputasi awal. Salah satu alasannya adalah bahwa masalah bisnis yang paling mendesak untuk alasan profitabilitas dan daya saing adalah masalah akuntansi yang terutama, seperti penagihan.
Batch processing berasal dari kata batching atau pengelompokkan. Misalnya permintaan, pembayaran, dan penjadwalan (time sheet), diakumulasi dalam suatu jangka waktu tertentu dan kemudian diproses dengan menggunakan komputer. Batch processing merupakan pelaksanaan dari serangkaian program (“pekerjaan”) pada komputer tanpa intervensi manual.
Batch Processing merupakan suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Bactch processing ini merupakan metoda pengolahan data yang banyak digunakan, dan merupakan cara terlama yang telah mapan dalam pengoperasian komputer.
Intinya adalah pada batch processing, data yang dimasukkan akan dihimpun dahulu menjadi satu kelompok atau batch baru kemudian akan dimasukkan ke database untuk mengupdate master file. Pada batch processing, data yang dikelompokkan tersebut akan dicek ulang dan disortir sebelum dikirim ke database sehingga jika terdapat data yang tidak valid, data akan dimasukkan ke dalam error report. Proses yang memakai batch processing biasanya ditujukan untuk aplikasi yang memiliki jumlah transaksi yang besar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pendahuluan, sebelum data-data tadi diolah.
Penggunaan umum batch processing seperti, pengolahan data - Jadwal batch pengolahan khas termasuk akhir hari-pelapor (EOD), percetakan - Sebuah prosedur batch processing populer komputerisasi sedang mencetak, database - batch processing juga digunakan untuk update database massal yang efisien dan pengolahan transaksi otomatis, sebagai kontras dengan proses transaksi interaktif online (OLTP) aplikasi, gambar - batch processing sering digunakan untuk melakukan berbagai operasi dengan gambar digital. konversi - batch processing juga digunakan untuk mengkonversi beberapa file komputer dari satu format yang lain.
Pembahasan selanjutnya mengenai On-Line Proecessing, adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus di update kan ke data induk. Pemrosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetik.
Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer. Catatan persediaan yang sesuai dibaca dalam penyimpanan primer, diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD. Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan dengan catatan analisis penjualan.
Ketiga file DASD tersebut diperbarui sebelum transaksi selanjutnya dimasukkan. Salah satu contoh penggunaan online processing adalahtransaksi online (E-commerce, Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,dll). Manfaat penggunaan online processing seperti menyediakan suatu informasi yang up-to-date, menyediakan suatu proses kontrol lebih awal, meniadakan proses sortir dan pengubahan data.
Pembahasan terakhir mengenai Real Time Processing. Sistem Real Time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi harus diperoleh pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengendalian sistem secara keseluruhan. Sistem ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke komputer pusat, diproses di komputer pusat seketika pada saat diterima dan kemudian mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga.
American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak. Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat.
Sistem real time banyak digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil. Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil. Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk riset ilmiah, dan sebagainya.
Sumber:




Rabu, 10 Oktober 2012

Sistem Informasi Psikologi 3 (Computer Based Information System (CBIS))


Sebelumnya telah kita bahas mengenai Sistem Informasi Psikologi dan Hubungan antara Arsitektur Computer dengan Kognisi Manusia. Sekarang kita akan membahas mengenai Computer Based Information System (CBIS) serta evolusinya. Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem ini banyak digunakan oleh perusahaan/perkantoran untuk mempermudah suatu pekerjaan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Evolusi dari Computer Based Information System (CBIS)
Dalam beberapa hal tiap subsistem Computer Based Information System (CBIS) identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).
Pengembangan Computer Based Information System (CBIS) mengikuti system life cycle, yang terdiri dari siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai Computer Based Information System (CBIS). Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola Computer Based Information System (CBIS) ditugaskan pada manajer.
Dengan berkembangnya Computer Based Information System (CBIS), manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan Computer Based Information System (CBIS) untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis. Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran sistem.
Fokus awal pada Data, awalnya penggunaan komputer pada dunia bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Perusahaan-perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Sehingga dulu komputer generasi pertama digunakan untuk hal yang terbatas pada aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi awal ini adalah Electronic Data Processing (EDP)/ Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
Fokus baru pada Informasi, perkembangan komputer yang cepat, memungkinkan daya pemrosesan yang lebih banyak pula. Peran manajemen dirasakan sangat besar. Data yang semula menjadi fokus pada Sistem Informasi kini beralih pada Informasi yang merupakan hasil dari pengolahan data. Hal ini mengarah pada konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang dapat menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer.
Fokus revisi pada Pendukung Keputusan, lebih khusus dari SIM, Sistem Penunjang Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) dimaksudkan untuk mendukung penyediaan informasi pemecahan masalah tertentu khusus ntuk seorang manajer.
Fokus sekarang pada Komunikasi, pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang lain yakni Office Automation (OA)/ Otomatisasi Perkantoran. OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja lain melalui peralatan elektronik seperti fasilitas internet, telekomunikasi (teleconference).
            Fokus potensial pada Konsultasi, saat ini sedang berkembang suatu sistem komputer yang merupakan adaptasi dari penalaran  logis manusia yang diberi istilah AI (Artificial Intelligence). Bagian khusus dari AI yakni Sistem Pakar (Expert System), kini mendapat perhatian paling banyak. Sistem Pakar merupakan Sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Misalnya, sistem pakar dapat membantu seorang manajer sama seperti yang dilakukan seorang konsultan manajemen.
            Dengan adanya evolusi dari Computer Based Information System (CBIS) diharapkan dapat terus berkembang dan membantu manusia untuk mempermudah segala jenis pekerjaannya. Dan terus menemukan inovasi-inovasi terbaru agar lebih berkembang kedepannya.

Sumber: