Lagi-lagi bencana akibat kerusakan alam dan lingkungan terjadi dilingkungan kita, mulai dari terkena banjir besar disertai bencana tanah longsor, kebakaran, meningkatnya polusi, pemanasan global dan perubahan iklim akhir-akhir ini kerap kali terjadi. Kini saatnya semua orang peduli untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggalnya, menjaga dan melestarikan apa yang sudah ada. Memperbaiki lingungan dapat dimulai dengan cara penghijauan. Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual.
Penghijauan berperan dan berfungsi sebagai paru-paru kota, tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan, sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar, pencipta lingkungan hidup (ekologis), penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya, perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu), keindahan (estetika), kesehatan (hygiene), rekreasi dan pendidikan (edukatif), sosial politik ekonomi.
Penghijaun dapat kita lakukan dengan cara :
Penghijauan lingkungan sebagai area resapan air dan paru-paru
Idealnya disediakan ruang terbuka hijau sekitar 30 persen dari luas
Kembalikan penyimpangan peruntukan dan penggunaan lahan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai areal terbuka hijau. Penyempitan alur sungai akibat bantarannya banyak digunakan untuk permukiman penduduk juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Idealnya, lahan di sepanjang DAS ini ditertibkan dan peruntukannya dikembalikan sebagai jalur areal terbuka hijau minimal 5 meter ditambah jalan inspeksi untuk perawatan sungai dan penghijauan agar tetap berfungsi secara optimal. Penanaman pohon peneduh dan rumpun bambu bisa dipertimbangkan, mengingat pohon jenis ini sangat potensial untuk berfotosintesis sekaligus menangkap emisi CO2 di udara, dikarenakan penanaman bambu seluas satu juta area akan mengurangi hingga 4,8 juta ton emisi CO2 per tahun.
Hijaukan ruang terbuka di sekitar danau buatan juga harus dijadikan areal terbuka hijau yang berfungsi meningkatkan daya serap air hujan. Jika dalam penerapannya ditata dengan baik menjadi taman ditambah jalur pejalan kaki (jogging track) untuk olahraga, tentunya sangat indah dan nyaman serta meningkatkan kualitas udara lingkungan sekitar.
Koordinasi dengan penataan penghijauan lingkungan hutan pada daerah hulu. Daerah hulu sebagai daerah resapan air yang telah mengalami banyak perubahan fisik terutama akibat penyimpangan dalam peruntukkan lahan, berperan besar memicu aliran air hujan yang nyaris seluruhnya bisa masuk dan tumpah mengalir ke daerah hilir. Banyak pohon-pohon besar di hutan hulu sungai ditebang dan dikorbankan untuk dijadikan rumah peristirahatan, bangunan lain atau pun peruntukan lainnya. Idealnya penghijauan yang harus dijaga kelestariannya pada areal hulu ini minimal 30 persen, namun kenyataannya sekarang banyak yang rusak dan berubah fungsi.
Perluas areal penghijauan mangrove. Hutan bakau merupakan perisai alam utama untuk menghadapi badai dan kenaikan muka air laut (Rob). Oleh karena itu penanaman kembali Mangrove, sangat mendesak dilakukan, khususnya dalam rangka mengatasi masalah banjir dan sangat berperan menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di sepanjang pantai.
‘
Hal-hal lain yang juga sebaiknya dilakukan sebagai solusi mengatasi banjir adalah: Perbaiki sistem drainase dan tempat penampungan air hujan, ubah perilaku buang sampah sembarangan, cegah penurunan permukaan tanah agar tidak meluas, cegah banjir besar dengan pembangunan dinding penahan banjir (dam).
Semoga apa yang kita perbaiki saat ini dapat memperbaiki sebagian lingkungan kita, meningkatkan penghijauan dan lain sebagainya hanya salah satu cara memperbaiki lingkungan. Agar kelak anak cucu kita masih dapat merasakan manfaatnya lingkungan.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar