Jumat, 03 Desember 2010

MENYULAP SAMPAH MENJADI UANG

-->
Menyulap sampah menjadi uang, mungkin itu kata yang tepat untuk siapa saja yang mulai tertarik bisnis daur ulang sampah. Tidak heran, kini sedikit dari masyarakat di Indonesia telah menggeluti usaha daur ulang sampah. Mulai dari harga barang bakunya yang murah hingga hasil dari penjualannya yang cukup menarik. Di beberapa tempat bahkan ada yang sampai mengekspor barang-barang kerajinan yang di daur ulang dari sampah plastik ini. Banyak barang-barang yang dapat diciptakan, mulai dari sampah plastik berupa tas yang cantik, hingga sampah organik berupa pupuk kompos.
Sebelum membicarakan lebih jauh, sebaiknya kita mengerti terlebih dahulu mengenai daur ulang itu sendiri.
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Usaha yang dapat dilakukan
Hanya melakukan usaha jual-beli plastik daun (plastik lembaran bersih saja). Plastik daun yang kotor dicuci, kemudian dijemur dan langsung dijual, belum menggunakan mesin giling atau crusher. Mulai memproduksi (menggiling plastik daun atau lembaran). Memproduksi atau menggiling plastik dapat di kelompok yaitu plastik daun atau plastik lembaran saja.
Jenis usaha daur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha yang handal dan fleksibel, di mana permintaan pasar terus meningkat, mengingat hampir semua perusahaan atau pabrik biji atau pellet plastik daur ulang plastik maupun produk – jadi (End Product) membutuhkan bahan baku plastik daur ulang yang cukup tinggi.
Bahkan pasar dari hasil daur ulang plastik ini bukan hanya di dalam negeri, karena pasar mancanegara justru banyak mencari bahan baku ini. Tetapi pasar dalam negeri sendiri pun sampai saat ini masih kekurangan pasokan. Untuk pasar domestik, pada umumnya terbagi menjadi dua kelompok plastik daur ulang, yaitu: kelompok pertama seperti sampah plastik lembaran kemasan makanan (kantong gula, tepung, dan lain-lain), kantong belanja (kresek), kantong sampah, pembungkus tekstil, tas, garmen, pembungkus rokok, pembungkus baju/kaos, karung plastik, dan lain-lain. Untuk kelompok kedua seperti botol air mineral, juice, saos, minyak goreng, kosmetik, shampoo, oli, tutup botol, krat botol, ember, mainan, tong sampah, container, pipa , kabel listrik, selang air, plastik gelombang, dan lain-lain.
Semua pabrik plastik daur ulang (recycling) membutuhkan plastik-plastik bekas (sampah plastik). Plastik-plastik tersebut sebagai bahan utama atau campuran untuk diproses daur ulang menjadi biji atau pellet plastik, sehingga dikenal dengan nama biji atau pellet plastik daur ulang. Hal ini hanya untuk membedakan dengan biji plastik original (asli).
Karena biji plastik asli sebagian besar masih impor, sehingga harganya cukup mahal (tergantung dolar dan harga minyak dunia). Maka biji atau pellet plastik daur ulang dapat menjadi suatu alternatif, dengan harga yang sangat kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat prospektif.
Daur ulang sampah plastik, juga dapat dilakukan dengan mengelola sampah menjadi tas. Sampah plastik terlebih dahulu dikumpulkan, kemudian dibersihkan dari kotoran yang ada di dalam sampah plastik tersebut, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemudian dipotong untuk menjadi panel yang selanjutnya dari panel tersebut dibuat pola. sebagai tahapan akhir, dari pola tersebut dibentuklah produk yang diinginkan.
Metode anyaman bisa untuk digunakan membuat dompet dan tas. Metode ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang tidak memiliki keterampilan menjahit dengan mesin.
Bahan yang dibutuhkan tidaklah sulit dicari. Bekas bungkus jajanan anak-anak, bungkus kopi, kemasan minyak goreng, mie instant, deterjen, pelembut pakaian, dan lain-lain bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tas cantik.
Pengolahan daur ulang sampah plastik juga bernilai ekonomis, selain untuk menyelamatkan lingkungan kita juga bisa mendapatkan hasil dari daur ulang sampah yang telah kita lakukan.
Daftar Pustaka :
http://www.gunadarma.ac.id/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar